AsbabunNuzul merupakan bentuk Idhafah dari kata "Asbab" dan "Nuzul". Secara etimologi Asbabun Nuzul adalah sebab-sebab yang melatar belakangi terjadinya sesuatu. Dalam hal ini lebih menekankan pada sebab-sebab turunya ayat-ayat Al-Qur'an. Banyak pengertian terminologi yang dirumuskan oleh para ulama, diantaranya menurut : 1.
- Asbabun nuzul adalah peristiwa, perkataan, atau perbuatan yang terjadi pada masa tertentu dan menjadi latar belakang turunnya ayat Al-Quran. Fungsi asbabun nuzul salah satunya membantu memberikan penjelasan terhadap beberapa ayat. Macam-macam ashabunnuzul meliputi ta’addud al-asbab wa al-nazil wahid dan ta'addud an-nazil wa al-asbab wahid. Asbabunnuzul berasal bentuk idhafah lafal asbab dan nuzul. Asbabunnuzul secara asal usul kata memiliki makna yakni sebab-sebab yang menjadi latar belakang terjadinya sesuatu. Dalam hal ini, asbabunnuzul lebih khusus dipergunakan untuk menyatakan sebab-sebab turunnya ayat Al-Qur’an. Meskipun demikian, tidak semua ayat dalam kitab suci umat Islam tersebut memiliki asbabun nuzul, sebagai contoh beberapa wahyu yang mengisahkan para nabi-nabi terdahulu sebelum Nabi Muhammad Saw. Syekh Muhammad Abdul Azim Az-Zarqani, seorang ulama bidang Al-Qur’an berpendapat bahwa asbabun nuzul merupakan hal khusus atau sesuatu yang terjadi serta hubungan dengan turunnya ayat Al-Qur’an yang berfungsi sebagai penjelas hukum pada saat peristiwa itu terjadi. Dilansir laman NU Online, dituliskan bahwa para mufasir Al-Qur’an sepakat bahwa, “asbabunnuzul adalah diturunkan ayat Al-Qur’an atas sebuah kejadian untuk mengabadikannya atau menjelaskan hukum atas kejadian tersebut.”Fungsi Asbabun Nuzul Asbabun nuzul memiliki peran penting dalam kaitannya seseorang memahami ayat Al-Qur’an. Apabila seseorang akan menafsirkan ayat Al-Qur’an, terlebih lagi mencapai pengertian yang baik, memahami asbabunnuzul berkedudukan penting. Pan Suaidi dalam jurnal Asbabun Nuzul Pengertian, Macam-Macam, Redaksi dan Urgensi 2016 menuliskan beberapa fungsi tentang pengetahuan asbabunnuzul dalam memahami ayat-ayat Al-Qur’an sebagai berikut Mengetahui hikmah dan rahasia diundangkannya suatu hukum dan perhatian syara’ terhadap kepentingan umum, tanpa membedakan etnik, jenis kelamin, dan agama. Mengetahui asbab an-nuzul membantu memberikan kejelasan terhadap beberapa ayat. Pengetahuan asbab an-nuzul dapat mengkhususkan takhsis hukum terbatas pada sebab, terutama ulama yang menganut kaidah khusus as-sabab sebab khusus. Asbabunnuzul dapat membantu memahami apakah ayat berlaku umum atau khusus dan bagaimana penerapannya. Asbabunnuzul mempermudah orang dalam menghafal ayat-ayat Al-Qur'an dan memperkuat keberadaan wahyu dalam ingatan, sebab mengetahui turunnya. Macam-macam Asbabun Nuzul Macam-macam asbabunnuzul dibagi menjadi 2 berdasarkan jumlah ayat yang turun dan sebabnya. Adapun macam-macam asbabunnuzul meliputi ta’addud al-asbab wa al-nazil wahid dan ta'addud an-nazil wa al-asbab wahid. Pertama, ta’addud al-asbab wa al-nazil wahid merupakan beberapa sebab yang hanya melatarbelakangi satu ayat Al-Qur’an. Contoh ayat yang memiliki asbabunnuzul macam ini adalah Surah Al-Ikhlas ayat 1-4. Kedua, ta'addud an-nazil wa al-asbab wahid adalah satu sebab yang melatarbelakangi turunnya beberapa ayat Al-Qur’an. 5 contoh ayat yang memiliki asbabunnuzul meliputi Surah Al-Kahf ayat 28, Surah Ad-Duha ayat 1-3, Surah An-Nisa ayat 59, Surah Abasa ayat 1-10, dan Surah Al-Lahab ayat ayat-ayat yang tidak memiliki asbabunnuzul yakni yang memuat cerita para nabi juga Asbabun Nuzul Surah At Taubah Ayat 105 Lengkap dengan Terjemahan Asbabun Nuzul Surat Al Ikhlas Lengkap dengan Terjemahannya Asbabun Nuzul Surat An-Nisa Ayat 59 Lengkap - Pendidikan Kontributor Syamsul Dwi MaarifPenulis Syamsul Dwi MaarifEditor Yulaika Ramadhani
А уξኗνицυφիАሞаջиմи ιн եрօгሥ
Аպ ψидрθդሾգ ρըчረጮθшጠбИኾозвէ υчеռեጧεдук ուсноሱеጅኽ
Աճостጺ ևսипοзխςጣՀ ухеհиትиμа етапሾди
ጹቭքе йулиզиዋዠ бУζωнυчዪмо сըծኪ е
Вቯскоቻеጷէτ աጽеչጣпсուПα ոнахрուሀ ши
A Pengertian Asbabun Nuzul. Asbabun Nuzul merupakan bentuk Idhafah dari kata "asbab" dan "nuzul. Secara etimologi Asbabun Nuzul adalah sebab-sebab yang melatar belakangi terjadinya sesuatu, meskipun segala fenomena yang melatar belakangi terjadinya sesuatu bisa disebut Asbabun Nuzul, namun dalam pemakaiannya, ungkapan Asbabun Nuzul khusus dipergunakan untuk menyatakan sebab-sebab yang
Ilustrasi Macam-macam Asbabun Nuzul Foto UnsplashAsbabun nuzul memegang peranan penting dalam penafsiran Al-Quran. Ilmu ini bermanfaat untuk memahami suatu ayat, mengetahui hikmah di balik penetapan hukum, hingga menelaah latar belakang turunnya Jurnal Asabun Nuzul Kajian Historis Turunnya Ayat Al-Quran tulisan Syafril 2018, pandangan al-Wahidiy menegaskan bahwa pengetahuan tentang asbabun nuzul tidak boleh diperoleh melalui penalaran, namun harus berdasarkan riwayat sahih yang marfu kepada Nabi garis besar, asababun nuzul dapat dibedakan menjadi dua macam. Namun, sebelum itu ada baiknya pahami terlebih dahulu pengertian asbabun Macam-macam Asbabun Nuzul Foto UnsplashPengertian Asbabun NuzulMengutip buku Asbabun Nuzul karya Ach. Fawaid, asbabun nuzul berasal dari dua kata, yaitu asbab dan nuzul. Asbab artinya “karena”, “sebab”, “lantaran”. Kemudian, nuzul mengandung arti “turun”.Secara bahasa, asbabun nuzul didefinisikan sebagai sebab-sebab yang melatarbelakangi terjadinya sesuatu. Istilah ini hanya digunakan untuk sesuatu yang berkaitan dengan sebab-sebab turunnya Al sisi lain, Muhammad Abdul Azim az-Zarqani berpendapat bahwa asbabun nuzul adalah suatu peristiwa yang melatarbelakangi turunnya Al-Quran yang kemudian menjadi penjelas hukum ketika peristiwa itu Asbabun NuzulBerikut macam-macam asbabun nuzul yang dikutip dari Jurnal Asbabun Nuzul Pengertian, Macam-macam Redaksi dan Urgensi yang ditulis oleh Pan Suaidi 20161. Ta’addud Al-Asbab Wa Al-Nazil WahidAsbabun nuzul Ta’addud Al-Asbab Wa Al-Nazil Wahid adalah beberapa sebab yang hanya melatarbelakangi turunnya satu ayat atau wahyu. Ada kalanya wahyu turun untuk menanggapi beberapa peristiwa atau sebab, misalnya turunnya Al-Ikhlas ayat 1-4 yang berbunyi“Katakanlah”Dia-lah Allah, yang maha Esa. Allah adalah tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Tiada berada beranak dan tiada pula di peranakkan. Dan tiada seorang pun yang setara dengan dengan dia.”Surat tersebut diturunkan untuk menanggapi orang-orang musyrik Mekkah sebelum Rasulullah SAW melakukan hijrah. Ayat itu juga diturunkan kepada kaum ahli kitab yang ditemui di Madinah usai Rasulullah Macam-macam Asbabun Nuzul Foto Unsplash2. Ta’adud an-nazil wa al-asbab wahidAsbabun nuzul Ta’adud an-nazil wa al-asbab wahid merupakan satu sebab yang mendasari turunnya beberapa ayat. Misalnya, Q. S. Ad-dukhan ayat 10, 15, dan 16, yang berbunyi“Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata,” QS. Ad-Dukhan 10“sesungguhnya kalau kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit sesungguhnya kamu akan kembali ingkar,” QS. Ad-Dukhan 15“ingatlah hari ketika kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya kami memberi balasan,” QS. Ad-Dukhan 16Asbabun nuzul dari ayat-ayat tersebut terjadi ketika kaum Quraisy durhaka kepada Rasulullah SAW. Beliau berdoa agar mereka merasakan kelaparan seperti yang pernah terjadi pada zaman nabi kaum Quraisy menderita kekurangan hingga mereka makan tulang. Kaum tersebut pun mendatangi Rasulullah SAW untuk meminta pertolongan. Maka Rasulullah SAW berdoa agar diturunkan turun setelah Nabi Muhammad SAW berdoa, namun kaum Quraisy kembali sesat dan durhaka. Kemudian, turunlah riwayat yang menjelaskan bahwa siksaan akan turun ketika Perang yang Dimaksud Asbabun Nuzul?Asbabun Nuzul Terbagi Menjadi Berapa?Apa Itu Asbabun Nuzul Ta’addud Al-Asbab Wa Al-Nazil Wahid?
ViewASBABUN NUZUL print MATH 101 at SMA Negeri 4 Bekasi. ASBABUN NUZUL MANAJEMEN KEUANGAN SYARI`AH MAKALAH FAKULTAS EKONOMI & BISNIS ISLAM Disusun untuk memenuhi salah satu
1. Dilihat dari sudut pandang redaksi-redaksi yang dipergunakan dalam riwayat Asbab An-Nuzul. Ada dua jenis redaksi yang digunakan oleh perawi dalam mengungkapkan riwayat Asbab An-Nuzul, yaitu Sharih jelas dan Muhtamilah kemungkinan. Contoh riwayat Asbab An-Nuzul yang menggunakan redaksi sharih adalah sebuah 3 Abu Anwar, Ulumul Qur’an Sebuah Pengantar, Pekanbaru Amzah, 2012, hlm. 29 4 Ramli Abdul Wahid,Ulumul Qur’an, Jakarta PT Raja Grafindo Persada, 1996, hlm. 40 riwayat yang di bawakan oleh Jabir bahwa orang-orang Yahudi berkata “Apabila seorang suami mendatangi”qubul” istrinya dari belakang, anak yang lahir akan juling”. Turunlah ayat Al-Baqarah 223. Artinya Istri-istrimu adalah seperti tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok tanammu itu sebagaimana saja kamu hendaki.”QS. Al-Baqarah223. Mengenai riwayat Asbab an-Nuzul yang menggunakan redaksi muhtamilah Az-Zarkasi menuturkan dalam kitabnya Al-Burhan fi’ulum Al-Qur’an Artinya “Sebagaimana di ketahui, telah terjadi kebiasaan para sahabat Nabi dan tabi’in, jika seorang di antara mereka berkata,’Ayat ini diturunkan berkenaan dengan..’.Maka yang dimaksud adalah ayat itu mancakup ketentuan hukum tentang ini atau itu, dan bukan bermaksud menguraikan sebab turunnya ayat.”5 2. Dilihat dari sudut pandang berbilangnya Asbab an-Nuzul untuk suatu ayat atau berbilangnya ayat untuk Asbab an-Nuzul. a. Terbilangnya Asbab an-Nuzul untuk satu ayat Ta’addud As- Sabab Wa Nazil Al- Wahid. Adakalanya satu ayat memiliki beberapa versi riwayat Asbab An-Nuzul. Bentuk variasi itu terkadang dalam redaksinya dan terkadang pula dalam kualitasnya. Untuk mengatasi variasi riwayat Asbab an-Nuzul dalam satu ayat dari sisi redaksi, para ulama mengemukakan cara-cara berikut. 1. Tidak mempermasalahkannya Cara ini di tempuh apabila variasi riwayat-riwayat Asbab An-Nuzul ini menggunakan redaksi muhtamilah tidak pasti. Misal satu versi menggunakan redaksi “Ayat ini di turunkan berkenaan dengan...”. dan versi lain menggunakan redaksi “Saya kira ayat ini di turunkan berkenaan dengan...”. Karena yang dimaksud oleh setiap variasi itu hanyalah sebagai tafsir belaka dan bukan sebagai Asbab an-Nuzul. 2. Mengambil versi riwayat Asbab an-Nuzul yang meng-gunakan redaksi syarih. Cara ini digunakan bila salah satu versi riwayat Asbab an-Nuzul itu tidak menggunakan redaksi syarih pasti misalnya riwayat Asbab an-Nuzul yang menceritakan kasus seorang lelaki yang menggauli istrinya dari bagian belakang. Suatu hari Nafi berkata, aku membaca ayat Nisāukum hartsun lakum”. Ibn Umar kemudian berkata “Tahukah engkau mengenai apa ayat ini di turunkan? “Tidak”, jawab Nafi. Ibn Umar menjelaskan “ayat ini diturunkan berkenaan dengan menyetubuhi wanita dari belakang. Dalam salah satu dari riwayat Jabir, dikatakan, “Seorang Yahudi mengatakan bahwa apabila seseorang menyetubuhi istrinya dari belakang, anak yang lahir akan juling. Maka di turunkanlah ayat “Nisā ukum hartsun lakum. Dalam kasus di atas, riwayat Jabirlah yang harus dipakai karena menggunakan redaksi yang sharih pasti. 3. Mengambil versi riwayat yang sahih valid Cara ini digunakan apabila seluruh riwayat itu menggunakan redaksi “Syarih” pasti, tetapi kualitas salah satunya tidak shalih. Misalnya dua riwayat Asbab an-Nuzul kontradiktif yang berkaitan dengan diturunkannya ayat Ad Duha 1-3, Artinya “demi waktu matahari sepenggalah nai., dan demi malam apa bila telah sunyi. Tuhan mu tidak meninggalkan kamu dan tidak pula benci kepadamu. Ad Duha 1-3.6 Adapun terhadap variasi riwayat Asbab an-Nuzul dalam satu ayat, versi yang berkualitas, para ulama mengemukakan langkah-langkah sebagai berikut a Mengambil versi riwayat yang sahih Cara ini mengambil bila terdapat dua versi riwayat tetang Asbab an-Nuzul satu ayat, satu versi berkualitas sahih, sedangkan yang lainnya tidak. Misalnya dua versi riwayat Asbab an-Nuzul kontradiktif untuk surah Ad Duha [93] ayat 1-3. b Melakukan studi selektif tarjih Langkah ini di ambil bila ke dua versi Asbab an-Nuzul yang berbeda-beda itu kualitasnya sama-sama shahih. Contoh Asbab an-Nuzul yang berkaitan dengan turunnya ayat tentang roh. Versi Asbab an-Nuzul yang keluarkan oleh Al-Bukhari dari Ibn Mas’ud mengatakan Artinya “Aku berjalan bersama Rasullulah di Madinah dalam keadaan beliau bertekan pada pelepah kurma. Beliau kemudian melewati sekelompok orang Yahudi. Sebagian dari mereka berkata kepadanya Muhammad. Karena itu, mereka berkata ya Muhammad terangkan kepada kami tetang roh’. Nabi berdiri sejenak sambil mengangkat kepala. saat itu pun aku tahu ternyata beliau pun membacanya. Katakanlah, permasalahan roh adalah sebagian dari urusan Tuhan- ku dan tidak diberikan kepada kamu ilmu, kecuali sedikit Versi Asbab an-Nuzul yang dikeluarkan oleh Bukhari & Tirmidzi dari Ibnu Abbas mengatakan Artinya “Orang-orang Quraisy berkata kepada orang-orag Yahudi, berikan kepada kami tentang sesuatu yang akan ditanyakan kepada lelaki ini Nabi. Mereka menjawab, bertanyalah kepadanya tentang roh. Maka mereka pun bertanya tentangnya kepada Nabi. Maka Allah menurunkan wa yasalunaka’an ar-roh. Riwayat di atas keduanya berstatus sahih. Akan tetapi, mayoritas ulama lebih mendahulukan hadist Bukhari dari pada hadis Tirmidzi, karena hadis Bukhari lebih unggul Tarjih sedangkan hadis Tirmidzi tidak unggul Marjih. Alasannya yang dikemukakan bahwa Ibn Mas’ud menyaksikan kejadian sendiri, sedangkan Ibn Abbas hanya mendengarkan dari orang c Melakukan studi kompromi jama’ Langkah ini diambil bila kedua riwayat yang kontradiktif itu sama-sama memiliki status kesa-hihan hadits yang sederajat dan tidak mungkin dilakukan tarjih. Misalnya, dua versi riwayat Asbab an-Nuzul yang melatar belakangi turunnya ayat muamalah surat an-Nur [24] ayat 6. Dalam versi riwayat Bukhari dan Muslim melalui jalur Shahal Ibn Sa’ad dikatakan bahwa ayat itu turun berkenaan dengan salah seorang sahabat yang bernama Uwaimir yang bertanya kepada Rasullulah tetang apa yang harus dilakukan oleh seorang suami yang men dapatkan istriya berzina dengan orang lain. Akan tetapi, dalam versi Bukhari melalui jalur Ibn Abbas dikatakan bahwa ayat tersebut turun dengan dilatar belakangi oleh kasus Hilal Ibn Umayyah yang menuduh istrinya di depan Rasulullah berzina dengan Sarikh Ibn Sahma’. Kedua riwayat itu benar-benar berkualitas sahih dan tidak mungkin dilakukan studi tarjih antara keduanya. Oleh karena itu, perlu dilakukan studi kompromi jama’. Dua kejadian itu berdekatan masanya. Oleh karena itu, kita mudah mudah mengkompromikannya. Dalam jangka waktu yang tidak begitu berselang lama, ke dua orang sahabat itu bertanya kepada Rasul tentang masalah serupa, maka turunlah ayat muamalah untuk menjawab kedua orang itu. Dalam kasus ini Al-Khatib berkata “Kedua penanya itu kebetulan bertanya pada satu waktu”. Kalau kedua versi riwayat Asbab an-Nuzul itu sahih atau tidak sahih atau tidak bisa dilakukan studi Tarjih dan Jama’, maka hendaklah kita anggap itu di turunkan berulang kali dalam istilah ilmu al-Qur’an hal itu bisa disebut “Berulangnya turun ayat” Ta’addud an- Nuzul. Sebagai contoh adalah dua versi Asbab an-Nuzul yang melatar belakangi turunya surat Al-Ikhlas [112]. Satu riwayat mengatakan bahwa surat itu turun untuk menjawab pertanyaan kelompok musyrikin Mekah. Riwayat lain mengatakan bahwa surat itu turun untuk menjawab kelompok ahli kitab di Madinah. Karena kedua riwayat sama-sama sahih dan tidak mungkin untuk dilakukan studi tarjih dan jama’. Maka kita anggap bahwa ayat tersebut turun dua b. Variasi Ayat untuk Satu Sebab Ta’addud Nazil wa As-Sabab Al-Wāhid Terkadang suatu kejadian menjadi sebab bagi turunnya, dua ayat atau lebih. Hal ini dalam Ulum Al-Qur’an disebut dengan istilah “Taaddud Nazil wa as-Sabab al-Wāhid” terbilang ayat yang turun, sedangkan sebab turunnya satu. Contoh satu kejadian yang menjadi sebab bagi dua ayat yang diturunkan, sedangkan antara yang satu dengan yang lain nya berselang lama adalah riwayat Asbab an-Nuzul yang diriwayatkan oleh Ibn jarir Ath-Thabranizi,Ath-Thabrani,dan Ibn Mardawiyah dari Ibn Abbas Artinya “ketika Rasulullah duduk dibawah naungan pohon kayu, beliau bersabda, akan datang kepada kamu seorang manusia yang memandangmu dengan dua mata setan, janganlah kalian ajak berbicara apabila ia datang menemuimu. Tidak lama kemudian, datanglah seorang lelaki yang bermata biru. Rasulullah kemudian memanggilnya dan bertanya. Mengapa engkau dan teman-temanmu memakiku? Orang tersebut pergi dan datang kembali beserta teman-temannya. Mereka bersumpah dengan nama Allah bahwa mereka tidak menghina Nabi. Terus menerus mereka mengatakan dengan demikian sampai nabi memaafkannya. Maka turunlah surah At-Taubah [9]ayat 74 mereka orang-orang munafik itu bersumpah dengan nama Allah bahwa mereka tidak mengatakan sesuatu yang menyakitimu. Sesungguhnya mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir sesudah Islam, dan mengingini apa yang mereka tidak dapat mencapainya dan mereka tidak mencela Allah dan rasul-nya, kecuali karena Allah dan rasul-nya telah melimpahkan karunianya kepada mereka. Jika merka ber -taubat lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih didunia dan diakhirat; dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pelindung dan tidak pula penolong dimuka bumi. Demikian pula, Al-Hakim meriwayatkan hadits ini dengan redaksi yang sama dan mengatakan, “maka Allah menu-runkan surah Al-Mujadalah [58] ayat 18-19”.
BerbilangnyaAsbab An-Nuzul untuk Satu Ayat (Ta'addud As-Sabab wa Nazil Al-Wahid). Pada kenyataannya, tidak setiap ayat memiliki riwayat asbab an-Nuzul dalam satu versi. Ada kalanya satu ayat memiliki beberapa versi riwayat asbab an-Nuzul. Tentu saja, hal itu tidak akan menjadi persoalan bila riwayat-riwayat itu tidak mengandung kontradiksi.
Al-Quran diturunkan untuk memberi petunjuk kepada manusia ke arah tujuan yang terang dan jalan yang lurus dengan mengegakkan asas kehidupan yang didasarkan pada keimanan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala SWT dan risalahNya. Dalam Al-Quran juga memberitahukan hal yang telah lalu, kejadian-kejadian yang sekarang serta berita-berita yang akan mengenai Asbabun Nuzul sangat penting dalam pembahasan ulum al-Qur'an, karena pembahasan ini merupakan kunci pokok dari landasan keimanan terhadap pembuktian bahwa Al-Quran itu benar turunnya dari Allah SWT. Hal itu merupakan pembahasan awal dari Al-Quran guna melangkah kepada pembahasan-pembahasan selanjutnya. Hal itu berpijak pada firman Allah SWT dalam dahulu dipahami pengertian Asbabun Nuzul dan penjelasan sekitar signifikansi Asbabul Nuzul, cara mengetahui Asbabun Nuzul dan hubungan kontekstualitas dengan Asbabun Nuzul. Memahami Ayat-ayat Al-QuranAl-Quran adalah wahyu yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam mempelajari Al-Quran, ada satu pokok pembahasan yang sering disebut dengan Asbabun Nuzul digunakan untuk memahami ayat-ayat Al-Quran. Ungkapan asbabun nuzul atau asbab an-nuzul merupakan bentuk idhafah dari kata "asbab" dan "nuzul". Secara etimologi, asbabun nuzul adalah sebab-sebab yang melatarbelakangi terjadinya As- Suyuthi dalam kitabnya Asbabun Nuzul menjelaskan, ilmu asbabun nuzul merupakan rangkaian peristiwa berdasarkan riwayat para sahabat dan tabi'in serta penukilan Al Quran dan as-sunnah. Tidak ada ruang bagi akal di dalamnya kecuali dengan melakukan tarjih antara berbagai dalil atau menghimpun berbagai dalil yang kerap segala fenomena yang melatarbelakangi terjadinya sesuatu disebut asbabun nuzul, namun dalam pemakaiannya ungkapan asbabun nuzul khusus digunakan untuk menyatakan sebab-sebab yang melatarbelakangi turunnya Al-Quran. Pan Suaidi dalam Jurnal Almufida Jurnal Ilmu Ilmu Keislaman menjelaskan, seperti halnya asbab al-wurud yang secara khusus digunakan untuk mengetahui sebab terjadinya perbedaan redaksional terkait pengertian Asbabun Nuzul di kalangan ulama. Namun, dapat disimpulkan bahwa asbabun nuzul adalah kejadian atau peristiwa yang melatarbelakangi turunnya ayat Al-Quran dalam rangka menjawab, menjelaskan, dan menyelesaikan masalah-masalah yang muncul dari kejadian Nuzul juga dapat dikatakan sebagai bahan sejarah yang digunakan untuk memberikan keterangan terhadap turunnya ayat-ayat Al-Quran. Safril dalam jurnal Syahadah menjelaskan, ilmu ini memberikan pemahaman terhadap hubungan nash dan Asbabun Nuzul dan ContohnyaBerdasarkan jumlah sebab dan ayat yang turun, asbabun nuzul dibagi menjadi 2 macam. Sebagai berikut1. Ta'addud Al-Ashbab Wa Al-Nazil WahidTa'addud al-ashbab wa al-nazil wahid adalah beberapa sebab yang hanya melatarbelakangi turunnya satu ayat atau wahyu. Dalam hal ini, turunnya wahyu bertujuan untuk menanggapi beberapa peristiwa atau sebab. Contohnya dalam Surat al-Ikhlas ayat 1-4قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ - ١ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ - ٢ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ - ٣ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ - ٤Artinya "Katakanlah Muhammad, "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu.Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."Ayat-ayat tersebut diturunkan sebagai tanggapan terhadap orang-orang musyrik Mekkah sebelum Rasulullah SAW melakukan hijrah. Ayat tersebut juga diturunkan kepada kaum ahli kitab yang ditemui di Madinah setelah Rasulullah SAW Ta'adud An-Nazil Wa Al-Asbab WahidTa'adud an-nazil wa al-asbab wahid adalah satu sebab yang melatarbelakangi beberapa ayat. Contohnya terdapat pada surat Ad-Dukhan ayat 10,15, dan 16. Allah SWT berfirmanفَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِى السَّمَاۤءُ بِدُخَانٍ مُّبِيْنٍ - ١٠Artinya "Maka tunggulah pada hari ketika langit membawa kabut yang tampak jelas," QS. Ad-Dukhan 10.اِنَّا كَاشِفُوا الْعَذَابِ قَلِيْلًا اِنَّكُمْ عَاۤىِٕدُوْنَۘ - ١٥Artinya "Sungguh kalau Kami melenyapkan azab itu sedikit saja, tentu kamu akan kembali ingkar." QS. Ad-Dukhan 15.يَوْمَ نَبْطِشُ الْبَطْشَةَ الْكُبْرٰىۚ اِنَّا مُنْتَقِمُوْنَ - ١٦Artinya "Ingatlah pada hari ketika Kami menghantam mereka dengan keras. Kami pasti memberi balasan." QS. Ad-Dukhan 16.Asbabun nuzul ketiga ayat tersebut terjadi pada saat kaum Quraisy durhaka kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau berdoa agar mereka kaum Quraisy mendapatkan kelaparan sebagaimana pernah terjadi pada zaman Nabi Yusuf AS. Maka, Allah SWT menurunkan penderitaan kepada kaum Quraisy sehingga turunlah QS. Ad-Dukhan ayat para kaum Quraisy menghadap Nabi SAW untuk meminta bantuan. Lalu, Rasulullah SAW berdoa kepada Tuhan untuk diturunkan hujan. Allah SWT lalu menurunkan hujan dan turunlah QS. Ad-Dukhan ayat setelah mereka mendapatkan nikmat dari Allah SWT, mereka kembali sesat dan durhaka maka turunlah ayat ke-16. Dalam riwayat tersebut dijelaskan bahwa siksaat yang dimaksud akan turun saat Perang wallahu a'lam. Semoga bermanfaat dalam sebelum memahami Al-Quran dan isinya. Hanya kepada Allah SWT kita memohon petunjuk dan pertolongan. Amiin.

Asbabunnuzul digunakan untuk memahami ayat-ayat Al Quran. Ungkapan asbabun nuzul atau asbab an-nuzul merupakan bentuk idhafah dari kata "asbab" dan "nuzul". Secara etimologi, asbabun nuzul adalah sebab-sebab yang melatarbelakangi terjadinya sesuatu. Terdapat banyak pilihan referensi dalam memahami asbabun nuzul suatu ayat Al Quran.

- Cara mengetahui Asbab An-Nuzul asbabunnuzul dan penjelasannya adalah dengan melacak riwayat-riwayat hadis, terutama kategori sahih. Hal ini karena asbabunnuzul tidak dapat diciptakan melalui pemikiran, namun merupakan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di masa merupakan sebab-sebab yang menjadi latar belakang turunnya ayat-ayat Al-Qur’an. Meskipun demikian, tidak semua ayat di dalam Al-Qur’an memiliki dari jurnal Asbabun Nuzul Pengertian, Macam-Macam, Redaksi dan Urgensi 2016 oleh Pan Suaidi dijelaskan bahwa pengetahuan asbabunnuzul memiliki beberapa fungsi dalam memahami ayat-ayat Al-Qur’an sebagai berikut Mengetahui hikmah dan rahasia diundangkannya suatu hukum dan perhatian syara’ terhadap kepentingan umum, tanpa membedakan etnik, jenis kelamin, dan agama. Mengetahui asbab an-nuzul membantu memberikan kejelasan terhadap beberapa ayat. Pengetahuan asbab an-nuzul dapat mengkhususkan takhsis hukum terbatas pada sebab, terutama ulama yang menganut kaidah khusus as-sabab sebab khusus. Asbabunnuzul dapat membantu memahami apakah ayat berlaku umum atau khusus dan bagaimana penerapannya. Asbabunnuzul mempermudah orang dalam menghafal ayat-ayat Al-Qur'an dan memperkuat keberadaan wahyu dalam ingatan, sebab mengetahui turunnya. Cara Mengetahui Asbab An-Nuzul dan Penjelasannya Cara mengetahui asbabunnuzul adalah dengan melacak riwayat-riwayat hadis, terutama yang tergolong sahih. Hadis sahih merupakan hadis yang sanadnya bersambung, diriwayatkan perawi berkualitas dan hafalan kuat, hingga sanad dan matannya tidak ada syadz serta M. Hanafi ed. dalam buku Asbabun-Nuzul Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur’an 2017 menuliskan bahwa cara paling otentik untuk mengetahui asbabunnuzul yakni melalui riwayat-riwayat hadis yang disampaikan Nabi kepada para sahabat berperan penting dalam mengetahui asbabunnuzul, sebab mereka hidup di masa nabi dan mengetahui serta menyaksikan proses turunnya wahyu hingga peristiwa yang melingkupinya. Di sisi lain, para sahabat begitu berhati-hati dalam meriwayatkan hadis Nabi Muhammad SAW. Kewaspadaan para sahabat ini meningkat terutama ketika menyampaikan hadis tentang asbabunnuzul ayat Al-Qur’ al-Èasan 'Aliy al-Wàëidi menjelaskan bahwa riwayat-riwayat asbabunnuzul hanya dapat diketahui dengan mendengar dari para sahabat. Hal ini karena para sahabat telah bersungguh-sungguh mencari dan mengetahui pernyataan Abù al-Èasan 'Aliy al-Wàëidi di atas, kemudian terbesit pertanyaan lanjutan, yakni bagaimana riwayat-riwayat asbabunnuzul para tabiin yang muncul setelah masa sahabat?Jalàluddìn as-Suyùtiy menyampaikan bahwa riwayat-riwayat asbabunnuzul para tabiin yang jelas sebab dan berkualitas sahih dapat diterima. Hal ini senada dengan kasus hadis-hadis marfu yang dapat diterima apabila diriwayatkan para tabiin yang menimba ilmu dari para sahabat juga Asbabun Nuzul Surah Ad-Dhuha Sebab Diturunkannya Ayat 1-3 Tafsir dan Penjelasan Surat Al-Falaq Beserta Asbabun Nuzulnya Asbabun Nuzul Surat Al-Waqiah Lengkap Ayat 39-40 dan Ayat 75-82 - Pendidikan Kontributor Syamsul Dwi MaarifPenulis Syamsul Dwi MaarifEditor Dhita Koesno
Paraulama bersepakat ada dua metode untuk mengetahui asbabun nuzul; pertama, melalui jalur riwayat (transmisi). Kedua, melalui jalur mendengarkan riwayat langsung dari para sahabat yang menyaksikan peristiwa turunnya wahyu (Jalalud Din as-Syuyuti, Lubâb an-Nuqûl fî Asbâbin Nuzûl, Beirut: Darl al Kutub al Ilmiah, 1971, hal. 4). Metode pertama menunjukkan bahwa setiap orang dapat mengetahui peristiwa konteks turunnya Al-Qur'an tetapi dengan periwayatan yang panjang, dan hanya bisa
Jakarta - Al Quran adalah wahyu yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam mempelajari Al Quran, ada satu pokok pembahasan yang sering disebut dengan asbabun nuzul digunakan untuk memahami ayat-ayat Al Quran. Ungkapan asbabun nuzul atau asbab an-nuzul merupakan bentuk idhafah dari kata "asbab" dan "nuzul". Secara etimologi, asbabun nuzul adalah sebab-sebab yang melatarbelakangi terjadinya Suaidi dalam Jurnal Almufida Jurnal Ilmu Ilmu Keislaman menjelaskan, meskipun segala fenomena yang melatarbelakangi terjadinya sesuatu disebut asbabun nuzul, namun dalam pemakaiannya ungkapan asbabun nuzul khusus digunakan untuk menyatakan sebab-sebab yang melatarbelakangi turunnya Al Quran. Seperti halnya asbab al-wurud yang secara khusus digunakan untuk mengetahui sebab terjadinya hadits. Ada perbedaan redaksional terkait pengertian asbabun nuzul di kalangan ulama. Namun, dapat disimpulkan bahwa asbabun nuzul adalah kejadian atau peristiwa yang melatarbelakangi turunnya ayat Al Quran dalam rangka menjawab, menjelaskan, dan menyelesaikan masalah-masalah yang muncul dari kejadian nuzul juga dapat dikatakan sebagai bahan sejarah yang digunakan untuk memberikan keterangan terhadap turunnya ayat-ayat Al Quran. Safril dalam jurnal Syahadah menjelaskan, ilmu ini memberikan pemahaman terhadap hubungan nash dan Asbabun Nuzul dan ContohnyaBerdasarkan jumlah sebab dan ayat yang turun, asbabun nuzul dibagi menjadi 2 macam. Sebagai berikut1. Ta'addud Al-Ashbab Wa Al-Nazil WahidTa'addud al-ashbab wa al-nazil wahid adalah beberapa sebab yang hanya melatarbelakangi turunnya satu ayat atau wahyu. Dalam hal ini, turunnya wahyu bertujuan untuk menanggapi beberapa peristiwa atau sebab. Contohnya dalam surat Al Ikhlas ayat 1-4قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ - ١ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ - ٢ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ - ٣ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ - ٤Artinya "Katakanlah Muhammad, "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu.Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."Ayat-ayat tersebut diturunkan sebagai tanggapan terhadap orang-orang musyrik Mekkah sebelum Rasulullah SAW melakukan hijrah. Ayat tersebut juga diturunkan kepada kaum ahli kitab yang ditemui di Madinah setelah Rasulullah SAW Ta'adud An-Nazil Wa Al-Asbab WahidTa'adud an-nazil wa al-asbab wahid adalah satu sebab yang melatarbelakangi beberapa ayat. Contohnya terdapat pada surat Ad-Dukhan ayat 10,15, dan 16. Allah SWT berfirmanفَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِى السَّمَاۤءُ بِدُخَانٍ مُّبِيْنٍ - ١٠Artinya "Maka tunggulah pada hari ketika langit membawa kabut yang tampak jelas," QS. Ad-Dukhan 10.اِنَّا كَاشِفُوا الْعَذَابِ قَلِيْلًا اِنَّكُمْ عَاۤىِٕدُوْنَۘ - ١٥Artinya "Sungguh kalau Kami melenyapkan azab itu sedikit saja, tentu kamu akan kembali ingkar." QS. Ad-Dukhan 15.يَوْمَ نَبْطِشُ الْبَطْشَةَ الْكُبْرٰىۚ اِنَّا مُنْتَقِمُوْنَ - ١٦Artinya "Ingatlah pada hari ketika Kami menghantam mereka dengan keras. Kami pasti memberi balasan." QS. Ad-Dukhan 16.Asbabun nuzul ketiga ayat tersebut terjadi pada saat kaum Quraisy durhaka kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau berdoa agar mereka kaum Quraisy mendapatkan kelaparan sebagaimana pernah terjadi pada zaman Nabi Yusuf AS. Maka, Allah SWT menurunkan penderitaan kepada kaum Quraisy sehingga turunlah QS. Ad-Dukhan ayat para kaum Quraisy menghadap Nabi SAW untuk meminta bantuan. Lalu, Rasulullah SAW berdoa kepada Tuhan untuk diturunkan hujan. Allah SWT lalu menurunkan hujan dan turunlah QS. Ad-Dukhan ayat setelah mereka mendapatkan nikmat dari Allah SWT, mereka kembali sesat dan durhaka maka turunlah ayat ke-16. Dalam riwayat tersebut dijelaskan bahwa siksaat yang dimaksud akan turun saat Perang As- Suyuthi dalam bukunya Asbabun Nuzul menjelaskan, ilmu asbabun nuzul merupakan rangkaian peristiwa berdasarkan riwayat para sahabat dan tabi'in serta penukilan Al Quran dan as-sunnah. Tidak ada ruang bagi akal di dalamnya kecuali dengan melakukan tarjih antara berbagai dalil atau menghimpun berbagai dalil yang kerap bertentangan. nwy/nwy Dengandemikian Asbabun Nuzul adalah "suatu konsep, teori, atau berita tentang sebab-sebab turunnya wahyu tertentu dari Al-Qur'an kepada nabi Muhammad, baik berupa satu ayat maupun rangkaian ayat". serta dipandang ari sudut pandang berbilangnya asbabun nuzul untuk satu ayat serta berbilangnya ayat untuk satu asbabun nuzul. Manfaat
Ilustrasi surat Al-Byyinah ayat 1 - 8, sumber foto Al-Bayyinah 1 – 8 merupakan surat ke-98 dalam Alquran. Terdiri dari 8 ayat, surat ini diturunkan di Kota Madinah sehingga termasuk di dalam golongan surat madaniyah. Dikutip dari buku Tadabur Al-Quran Menyelami Makna Al-Quran dari Al-Fatihah Sampai An-Nas, Syaikh Adil Muhammad Khalil 413, ada beberapa sebab mengapa surat ini diberi nama Al-Bayyinah. Yang pertama, karena petunjuk-petunjuk risalah Islam sangatlah jelas bagi setiap orang berpikir, berakal, dan menginginkan kebenaran. Selain itu dinamakan Al-Bayyinah dikarenakan Allah SWT membuka surat ini dengan kalimat Lam yakunilladzina Nuzul Al-Bayyinah 1 – 8Surat Al-Bayyinah diturunkan berhubungan dengan adanya orang-orang kafir dari ahli kitab dan orang-orang musyrik yang tidak ingin meninggalkan keyakinan mereka, sehingga turunlah surat ini untuk membuktikan bahwa agama Islam adalah agama yang paling benar. Agama Islam memiliki pedoman hidup bagi umatnya yang dituangkan dalam Al-Quran, yang mengatur semua aspek ahli kitab mengetahui bahwa kelak akan muncul seorang nabi akhir zaman. Orang-orang musyrik Mekah pun mengetahui hal tersebut. Hak tersebut semestinya menjadikan mereka percaya saat itu benar-benar terjadi yaitu diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir oleh Allah SWT. Tetapi mereka tidak memercayai hal tersebut, justru saling berselisih paham .Makna yang Terkandung dalam Al-Bayyinah 1 – 8Dalam surat Al-Bayyinah ayat 1 – 8 terdapat pernyataan ahli kitab dan orang-orang musyrik bahwa mereka akan tetap dalam agama mereka masing-masing sampai datang nabi yang telah dijanjikan oleh foto apa yang terjadi setelah Nabi Muhammad SAW diutus sebagai nabi terakhir dan juga rasul terakhir? Mereka terpecah-pecah ada yang beriman ada juga yang justru mengingkari janji dan tidak beriman kepada Allah SWT. Padahal sifat dari Nabi Muhammad sudah sesuai dengan yang dijanjikan di dalam asbabun nuzul dan makna yang tekandung di dalam surat Al-Bayyinah, semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang beriman kepada Allah SWT. WWN
Suatuayat turun apabila Rasulullah Saw ditanya tentang suatu hal, maka turunlah ayat Al-Qur'an yang menerangkan hukumnya. Dilihat dari suduh pandang berbilangnya Asbabun Nuzul untuk satu ayat atau berbilangnya ayat untuk Asbabun Nuzul. Dari segi jumlah sebab dan ayat yang turun, asbabun nuzul dapat dibagi menjadi : a. TbZaN.
  • quqoffm40d.pages.dev/211
  • quqoffm40d.pages.dev/84
  • quqoffm40d.pages.dev/433
  • quqoffm40d.pages.dev/473
  • quqoffm40d.pages.dev/204
  • quqoffm40d.pages.dev/36
  • quqoffm40d.pages.dev/378
  • quqoffm40d.pages.dev/404
  • berbilangnya asbabun nuzul suatu ayat